Ipsum Tempor

Sit amet

Ultricies Eget

Jurnalis Photography



“motret pengantin serba salah mas,kalau pengantinnya jelek males motretnya.
Kalau pengantinnya cantik jadi boros film.mending jadi foto jurnalis, hehehe”
(Supriyatin,Pewarta Photo)
Berbicara mengenai hal-hal yang harus diperhatikan oleh fotografer jurnalis,
saya menganjurkan fotografer jurnalisuntuk lebih kreatif dan lebih rajin
menjari angle. “Jangan malas pindah
kalau memang bisa dapat lebih bagus.
kaya foto saya waktu MAY DAY bisa dapat
momenya karena saya nggak malas pindah.
Waktu itu saya lihat mulai rusuh antara
polisi dengan yang demo.
Untuk itu saya cari tempat
yang lebih bagus untuk memotret dan
akhirnya dapat.



Mengenai komposisi, saya merasa
beruntung bisa banyak belajar dari
foto-foto yang dibuat fotografer Reuters
di seluruh dunia. “Tuntutan akan
komposisi juga berkembang pesat,
jadi jangan cepat puas pada komposisi
tertentu. Misalnya saja dulu orang suka
komposisi yang agak wide, sekarang
lebih suka yang hight.

Selain itu untuk menjadi fotografer
jurnalis yang baik saya juga menyarankan
fotografer muda untuk siap
mental “Harus mau ditempatin di mana
saja, di kondisi apapun. Fisik harus siap,
jangan lupa terkadang kita berada di
situasi di mana makanan dan air susah.
"kaya saya ini kalo ga ada air sama makanan
motret jadi males"

Dan yang tidak kalah penting juga
harus bisa nempatin diri. Hati-hati peluru
nyasar, konflik, dll.
Harusdiingat juga bahwa fotografi berkembang
terus, dulu kita hebat belum tentu
sekarang masih up to date. Makanya
terus eksplorasi.

Comments :